top of page

Sekilas Tentang Rumput Laut Indonesia



Nama: Astuti, 61 tahun, 20 tahun di industri rumput laut


Fotografi: Paddy Tarbuck

Pewawancara: Dodon Yamin, Pak Asdar Marsuki

Penterjemahan: Anis Nur Aini


 

Karena rumput laut terus menjadi berita utama dan dunia akhirnya mengalihkan pandangannya ke potensi laut yang sangat besar, sangat penting untuk menyoroti pemelihara terbaiknya: masyarakat pesisir. Terlalu sering terpinggirkan oleh industri, kapasitas adaptif dan ketahanan mereka dalam menghadapi krisis sosial dan lingkungan harus diperkuat. Di MARI Oceans, kami memastikan solusi kami didasarkan pada kebutuhan nyata untuk memberikan dampak nyata. Bagaimana kita mencapai ini? Dengan terus melibatkan para petani kita di Bone, Sulawesi Selatan. Dalam wawancara ini, mereka berbagi cerita.



Kehidupan sehari-hari


NAMA: JAMAL, 42 TAHUN, SAUDARA LAKI-LAKI DARI LINDA

Apa kegiatan sehari-hari Anda sebagai petani rumput laut?


JAMAL: Kalau pagi, biasanya kami turun ke laut untuk lihat perkembangan rumput laut, pulang pukul 12:00 siang. Kalau sore, kami mencuci dan membersihkan tali. Tali-tali ini nanti akan digunakan kembali untuk diikat atau dipasang lagi.


Apa pekerjaan Anda sebelum menjadi petani rumput laut?


MAJID: Sebelumnya saya menjadi nelayan.


LINDA: Sebelumnya saya bekerja di perusahaan kepiting. Kakak saya yang sekarang mengerjakan rumput laut, sebelumnya bekerja di empang.


NAMA: ALWI, 57 TAHUN, MENIKAH DENGAN ROSNA

Ada berapa orang dari keluarga Anda yang terlibat dalam usaha budidaya rumput laut?


ALWI: Kalau di laut, saya mengerjakan kegiatan budidaya sendiri, tidak ada yang membantu. Kalau di darat, anak keluarga saya membantu saya untuk menjemur rumput laut.

JAMAL: Kalau di dalam keluarga, adik dan keponakan saya terlibat dalam budidaya rumput laut. Para perempuan bertugas untuk mengikat dan memasang bibit, para pria membantu di bagian mencuci dan merapikan tali.





Di Tangan Yang Aman


NAMA: DIANA, 36 TAHUN, 10 TAHUN DI INDUSTRI RUMPUT LAUT


Sudah berapa lama Anda membantu di budidaya rumput laut?


ROSNA: Kurang lebih 10 tahun.


DIANA: Saya sudah terlibat secara sukarela selama 10 tahun.






Apa kegiatan yang Anda lakukan pada budidaya rumput laut?


ROSNA: I do brushing and drying. Many women also work in tying the seeds, but the harvest is exclusively for men.


DARMA: I tie the seeds and the seaweed onto the lines and dry it once it’s harvested.


NAMA: ROSNA, 55 TAHUN, 10 TAHUN DI INDUSTRI RUMPUT LAUT

Berapa persentase peran perempuan pada industri rumput laut?


ROSNA: Sekitar 50% lah.


Kalau menurut Anda, seberapa penting peran perempuan dalam bisnis rumput laut?


LINDA: Penting sekali, karena kami juga bisa mendapatkan hasil dari mengikat rumput laut hari, sehingga bisa menambah penghasilan rumah tangga.


JONI: Jelas, kita sangat dibantu ibu-ibu saat panen dan saat pengeringan.


ALWI: Kalau di darat, satu kelompok pengikat bibit terdiri dari 25-30 perempuan. Semakin banyak bibit, semakin banyak perempuan yang bekerja.



Rumput Laut Sebagai Mata Pencaharian


Keuntungan menjadi petani rumput laut dibanding pekerjaan sebelumnya?


JAMAL: Sebelumnya saya bekerja merantau. Bekerja di rumput laut lebih menguntungkan, karena kita bisa berkumpul dengan keluarga dan memiliki banyak hari libur.


Apakah mengikat rumput laut merupakan aktivitas yang cocok untuk anda?


DIANA: Sudah cocok untuk ibu-ibu di sini, karena mengikat rumput laut juga akan menghasilkan uang.



Kesulitan Dalam Industri


NAMA: MAJID, 60 TAHUN, MANIKAH DENGAN DHARMA

Kalau menurut Anda, apa kendala pada usaha rumput laut selama ini?


LINDA: Permasalahan ketika musim hujan, pada bagian pangkal rumput laut akan sering muncul bercak putih. Kalau musim kemarau, sering muncul tiram yang memakan rumput laut dan adanya hama ice-ice.



DIANA: Cuaca menjadi masalah utama, karena hal ini menyebabkan timbul beberapa penyakit di lokasi budidaya dan membutuhkan waktu lama pada saat pengeringan.


ALWI: Pada budidaya rumput laut, beberapa hal yang saya keluhkan. Yang pertama penyakit agar-agar (ice-ice), yang kedua adalah harga. Saya sudah menjadi petani kurang lebih dua puluh tahun, dan bagaimana meningkatkan harga serta kualitas rumput laut masih menjadi masalah utama. Selain itu, saat menjemur rumput laut, lahan masih terbatas dan kadar airnya kadang masih banyak sehingga menyebabkan rumput laut sering rusak. Selain itu bibit yang ada sekarang sering ada penyakit, maka adanya dukungan bibit menjadi penting untuk mendapatkan kualitas rumput laut yang bagus dan bebas penyakit.


MAJID: Seperti biasa, rumput laut terkena hama. Selain itu, harga rumput laut juga tidak stabil.


DARMA: Sulit untuk akses ke lembaga keuangan.


NAMA: DARMA, 59 TAHUN

JAMAL: Kendala utamanya adalah kami ingin mengembangkan lahan baru, namun modal kami sangat terbatas. Kemudian, jika kami memiliki lebih banyak tali daripada benih, kami tidak memiliki cukup modal untuk membeli benih yang dibutuhkan agar hasil panen optimal.






Apakah hasil dari rumput laut cukup untuk menghidupi keluarga selama ini?


DARMA: Cukup tapi belum mencukupi secara keseluruhan.



Dukungagn Bangunan


Menurut Anda, bagaimana dukungan dari pemerintah? Apakah cukup atau perlu ditingkatkan?


ALWI: Selama saya bekerja di rumput laut, saya belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Namun saya harap perusahaan dapat mendukung jika ada bantuan dari pemerintah.


Apa harapan Anda pada PT MARI?


ALWI: Saya harap PT MARI dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui kualitas, harganya atau pembukaan lapangan pekerjaan.



Pilihan Bantuan


NAME: JONI, 40 YEARS OLD, MARRIED TO DIANA

Jika Anda diminta memilih antara alat, modal, atau pengetahuan, dukungan mana yang Anda pilih?


ROSNA: Kalau menurut saya, bantuan alat yang efektif dan modern akan sangat membantu perkembangan rumput laut.


MAJID: Saya akan memilih mendapat bantuan modal.


JAMAL: Kalau harapan saya, saya bisa mendapat bantuan modal dan juga pengetahuan bagaimana mengatasi hama-hama yang menyerang rumput laut.

JONI: Kalau menurut saya, lebih bermanfaat jika saya mendapat bantuan alat.



Ke cakrawala


Apa harapan Anda untuk rumput laut dalam 5 tahun ke depan?


JAMAL: Harapannya, selama 5 tahun ke depan, produksi agar-agar bagus sehingga saya bisa umroh, bisa memiliki fasilitas bagus, dan sukses seperti orang lain.


NAME: LINDA, 37 YEARS OLD, 5 YEARS IN THE SEAWEED INDUSTRY

MAJID: Saya berharap usaha saya berkembang dan bergerak maju.


LINDA: Kami menginginkan agar lebih maju, lebih dibantu lagi supaya program ini bisa berjalan dengan baik agar kita sebagai pengelola bisa mendapatkan manfaatnya juga hasilnya lebih baik ke depannya. Kami juga berharap agar harga rumput laut dapat distabilkan, karena sekarang pembibitannya juga cukup mahal, harga bibit baru mahal, sehingga meningkatkan biaya produksi.


ALWI: Harapan saya 5 tahun itu, mudah-mudahan para pengusaha bisa memiliki lebih banyak lahan, harga rumput laut meningkat, serta mudah-mudahan petani juga lebih sukses, insya allah.

bottom of page